Rabu, 21 Agustus 2013

Diskusi Tentang Penulisan Fam Azmatkhan

Oleh:
Sayyid Iwan Mahmoed Azmatkha

Dalam sebuah diskusi seru yang saya sempat pantau disebuah GRUP FB yang membahas nasab keluarga besar ALAWIYYIN, terutama rekan kita dari forum ini dengan fihak yang selama ini kurang senang dengan AZMATKHAN namun sering mengatasnamakan ALAWIYYIN, saya dapati sebuah pendapat yang menarik untuk dikaji, mereka yang kurang senang dengan FAM AZMATKHAN, mengatakan, "kenapa ditulis AZMATKHAN", kenapa tidak ditulis Al Azhomat Khon, kenapa tulisan Azmatkhan dijadikan satu? kenapa Azmatkhan ditulisnya tidak sesuai dengan tulisan India atau Arab...?

Mohon maaf sebelumnya, bukan saya tidak mau meladeni mereka langsung di group tersebut, namun karena saya tahu siapa siapa saja dibalik grup tersebut, maka lebih baik jawaban untuk mereka itu hanya di grup ini saja, karena kalau saya fight disana cuma menghabiskan energi saja, apalagi tipikal mereka susah dikasih tahu dengan data dan fakta, dan ini sudah terbukti banyak, orang orang yang vokal pada grup mereka, mereka keluarkan. Makanya ketika melihat diskusi rekan saya yang kelihatannya sangat sabar itu, saya sempat juga geregetan sama sama orang orang tersebut...namun saya menahan diri sajalah..toh saya lihat jawabab rekan saya itu sudah cukup cerdas dsan telak, hanya saja mereka yang menerima jawaban itu tetap gak ngerti ngerti dengan apa yang disajikan. Saya sendiri sampai geleng geleng...Kelihatan sekali kwalitas rekan saya yang cerdas dengan orang orang tersebut yang jawabannya cuma copi paste dan selalu merujuk ke lembaga nasab yang justru ketika dihadapkan permasalahan nasab walisongo (AZMATKHAN) malah angkat tangan. Rekan saya itu malah bahasanya santun, dan tetap tenang walau dikeroyok, mudah mudahan dia sabar dan tidak dikeluarkan dari grup itu..Semoga dia bisa sabar dalam berjuang terhadap Azmatkhan

Kalau ditanya bagaimana dengan jawaban saya? Ah jawaban saya sih "simpel" saja (kayak jokowi...), Jawaban saya adalah:

"Ah kalau gitu ente mulai sekarang jangan pakai cara dan tulisan bahasa indonesia ya...? kan ente maunya arab atau india...?" hehehe gimana mas bro??? "dan mulai sekarang ente gak boleh nyebut Q jadi G ya....?" jangan karena alasan logat, ente mau ngotot mengucapkan Q jadi G, lha ini kan logat Indonesia kang...???? dan ente kalau nulis tulisan bahasa arab jadi bahasa indonesia, harus sesuai aslinya jangan samain hurup A dengan A yang Ain atau A yang Hamzah atau A yang Alif dan kalau nulis H kecil atau H besar harus pakai cara arab ya....juga tulisan tulisan yang lain harus pakai gaya arab ya, termasuk kalau bikin tulisan apapun dan dimanapun berada, baik acara kondangan, RT, Pilkada, atau Wisuda. ente gak boleh lagi Pakai standar bahasa Indonesia ya, karena ente kan masih mau merasa serba arab...

Ente gak salah....selama ente ade dinegara sono, tapi kalau sudah masuk dinegara ini, sebaiknya sih saran ane, coba belajar budaya yang baik dan benar, termasuk dalam cara tulis menulis bahasa bahasa luar ke bahasa Indonesia, termasuk kalau mengucapkan logat bahasa luar kebahasa indonesia (kecuali bacaan Sholat ya mas bro, harus sesuai dengan aslinya). Banyaknya tulisan arab yang jadi tulisan bahasa indonesia bukan berarti menghilangkan makna aslinya dan bukan juga berarti merendahkan makna asli bahasa tersebut. itu hanyalah untuk mempermudah pengucapan dan penulisan saja. Bahasa Arab atau India itu sudah banyak yang menjadi padanan bahasa indonesia, jadi buat pula diperpanjang masalahnya. Belajarlah bahasa indonesia yang baik dan benar, agar dalam menyikapi sesuatu bisa lebih cerdas dan berilmu

Ada ada saja.....cuma gara-gara gaya tulisan saja jadi panjang....harusnya kita tahu dong bahwa setiap penulisan bahasa indonesia yang asalnya dari bahasa luar seperti inggris, arab atau india, jika sudah masuk padanan bahasa indonesia ya harus menyesuaikan dengan EYD yang berlaku. Soal makna, orang juga akan tahu bahwa artinya akan seperti yang sudah difahami. AZMATKHAN itu sudah menjadi Trade Mark keluarga walisongo, demikian pula fam-fam yang lain, kalau mau jujur dan teliti, banyak kok fam-fam yang lain yang tulisannya beda sama aslinya, bahkan kalau mau dibaca dan diucapkan secara jujur malah gak nyambung dengan arti yang sebenarnya. Tapi berhubung kita di Indonesia ini, terbiasa menyerap kata kata untuk kemudian dibiasakan dengan lisan Indonesia, hal seperti itu jarang menjadi permasalahan besar, kecuali bagi ahli bahasa yang memegang prinsip prinsip kaidah keilmuan.

Jadi Kalau AZMATKHAN mau ditulis seperti itu ya tidak masalah toh...di India, Pakistan, Bangladesh, dan negara negara lain penulisannya juga begitu..entenya aja yang repot sendiri....Soal tulis menulis dalam FAM memang harus hati-hati, namun demikian tidak perlu juga kita lebay dengan sesuatu yang baku. Kan yang lebih tahu keluarga besar AZMATKHAN itu sendri, bukan yang lain..jadi kalau mau ditulis dengan kata AZMATKHAN, SO..... WHY NOT ??? It's Ok Mas Bro......tidak ada masalah....yang masalah adalah ketika ente yang mungkin sebagai Ahlul Bait tapi tidak bisa menjaga ahlak sebagai Zuriah Rasul..itu masalah yang paling besar, bukan masalah utak utik masalah penulisan FAM yang udah standar...

Ada Ada saja...............